Karantina NU Scholarship: Pembekalan 20 Calon Mahasiswa LN oleh Lakpesdam PBNU

 


Jakarta, 24 Juni 2024

Berlokasi di Pondok Pesantren Al-Hikam, Depok, sebanyak 20 penerima beasiswa NU Scholarship (NUS) menghadiri pembukaan karantina yang diadakan oleh Lakpesdam PBNU. Kegiatan ini merupakan salah satu agenda besar dari serangkaian kegiatan yang diberikan oleh Lakpesdam kepada penerima beasiswa setelah menjalani proses persiapan Bahasa Inggris selama 3-4 bulan. 


Dihadiri oleh Dr. Syauqillah, M.Si selaku Direktur NUS dan Prof. Dr. KH. Arif Zamhari, M.Ag., Ph.D selaku Ketua Yayasan Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Hikam, serta seluruh tim internal dan panitia ikut serta pada kegiatan pada pagi hari itu. Acara ini mendapat apresiasi penuh dari Prof. Arif karena menjadi momentum bagi para penerima beasiswa untuk mempersiapkan studi di luar negeri yang sebagian besar difokuskan pada bidang Sains, Technology, Engineering dan Mathematics (STEM). Karena pada dasarnya saat ini kader NU sebagian besar telah tersebar di luar negeri dengan bidang Islamic Studies. Beliau merasa bangga menjadi bagian yang ikut andil dalam menyukseskan kegiatan karantina tersebut. 


Prof. Arif juga berkesempatan menceritakan pengalaman belajar di Zona Australia dan menjadi Ketua Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Australia-New Zealand (ANZ) pertama pada tahun 80-an. Dimana pada saat itu beliau merasa jika ternyata banyak kader-kader NU yang tersebar di banyak penjuru dunia, tetapi belum ada data yang mendokumentasikan hal itu secara baik. Dengan adanya PCINU-ANZ ini sangat diharapkan dapat mengumpulkan keluarga NU disana, sehingga meskipun jauh dari keluarga tetapi para mahasiswa yang sedang belajar di luar negeri tetap menemukan rumah untuk berbagi dan kembali. 


Sebagai pembuka sesi pada pagi hari itu, beliau sangat bersemangat berbagi pengalaman dalam mencari ilmu di luar negeri, termasuk cross culture, adaptasi dengan lingkungan yang baru, dan menghadapi segala kesulitan disana. 


Di kesempatan yang sama, Direktur NUS juga menyampaikan bahwa memang benar jika para kader-kader NU yang berada di luar negeri harus memiliki wadah seperti PCINU tersebut. Sehingga melalui NU Scholarship ini akan mempersiapkan banyak kader yang kemudian dikirim ke segala penjuru dunia. Saat ini NUS menjadi platform besar yang mengakomodir beberapa segmentasi beasiswa yang ada di PBNU, seperti beasiswa santri RMI NU, LP Ma'arif, peradaban, vokasi dan pendampingan S2-S3 Luar Negeri. Harapannya semua data pendaftar beasiswa dari kader NU akan terdokumentasi dengan baik di dalam website NUS. 


Setelah kegiatan dibuka oleh pak Direktur, kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi dan pemaparan terkait agenda dan ketentuan yang akan dilakukan selama satu bulan karantina. Seluruh rangkaian kegiatan ini memiliki harapan kepada para penerima beasiswa NUS untuk terus fokus pada persiapan mendaftar beasiswa dan kampus tujuan. Sehingga setelah kegiatan selesai dilaksanakan semua peserta dapat melengkapi persyaratan administrasi dan mulai mendaftar pada kampus bahkan supervisor masing-masing. 


#NUScholarship2024

Tidak ada komentar:

Posting Komentar