(30/05) Hi ! Today is my first time taking the IELTS real test; it was the most memorable experience ever!

 

Firstly, thanks to my sponsorship, which gives me full funding to study and take real tests. 

I will start to talk about how I manage my time to study IELTS. Currently, I am a mother with one daughter; indeed, I don’t have enough time to open my book all the time. 🙂 So how do I keep my eyes on it ? Without further ado, let’s check it out ! 

 


1. Make a short list to do. 

Well, writing down the list to do can help you understand what you will do next. It’s really helpful to reduce distraction. Make sure that you list every single step you need before the test. 

 


2. Research and collect free websites or apps to study IELTS.

There are several free websites available for learning IELTS. You can access it whenever you want. Here I mention the link: 

 

https://www.ieltstestsimulation.com/

 

https://www.globalieltsonline.com/

 

https://ieltsonlinetests.com/

 

https://ielts.testglider.com/

 

https://ieltsliz.com/

 

https://www.cambridgeenglish.org/

 

Just check it immediately and find the best way to learn ! 

 


3. Do it once a day, regularly! Bone up on, please.

In order to become familiar with it, you have to practice every day. Practice makes perfect!

Thus, you can find out what the pattern is. Even though I've had a baby, I am committed to studying it all at least once a day, after my baby sleeps well. To be honest, it is quite challenging for me. But I try to enjoy with all the moment. 

 


4. Register for the test immediately. 

Deciding to enroll in the test as soon as possible can build a strong fundamental reason why I have to study hard. I registered two weeks before the test day, and it made me more detailed about what to do on the list until the test happened. I picked out IDP Surabaya to take the real test, which is to provide the best facilities there. 

 


5. Just take a deep breath and do the test very well.

May 30th, 2024, was my day. I started my listening test at 9:00 a.m., followed by a reading and writing task until 12:15 p.m. I can say that all of the equipment was very clear. It is not allowed to bring anything such as electronic stuff, stationery, or a water bottle. However, we got a piece of paper at our own place. Thanks, IDP; you are the best choice.


The speaker from the headphone was clear, the room, chair, table, and PC were suitable, and the air conditioner was cold enough. I really appreciate it. Then I got out of the room, took a short break, and continued with my speaking test by a native speaker from the UK (if I am not mistaken) at 12.35 pm. Such as an ammmaizing process. I did it very well, without nervousness or anxiety. Hopefully I can get the best band score I need.

 

 

Actually, I’ve been learning IELTS for a long time, but I struggle to tackle my busy time as a new mother. After I took the test, I realized that everything was only about the preparation and opportunity we got. 

 

 

Desclaimer: Everything I have mentioned is based on my personal experience (writer). Enjoy the time :)))





Lima belas tahun yang lalu, pertama kita bertemu


Mungkin pada saat itu aku masih memikirkan bagaimana agar tidak canggung berinteraksi denganmu. Logat Tambakboyo Tuban yang sangat khas membuatku dengan mudah mendeteksi suaramu yang yaah agak keras juga sih kalo ngobrol atau bahkan tertawa dari dalam kamar. Ternyata kedekatanku dan kamu pada saat itu tidak hanya sebatas teman sekolah, tetapi lebih jauh dari itu, malah jadi keluarga versi jarak jauh yang dulu mungkin selalu ingin saling tau. 


Dan akhirnya jeda membuat aku dan kamu tidak saling khawatir, karena memang sudah ada keluarga masing-masing. Wajar sih, fase tumbuh dan hidup ala orang dewasa membuat aktifitasku dan kamu menjadi sangat penuh dan tidak ada ruang untuk berbagi seperti dulu. Meskipun kadang aku dan mungkin juga kamu sempatkan untuk intip dan scroll halaman sosial media masing-masing, yang berlanjut dengan balas story dan hanya berubah status menjadi "seen" tanpa ada satu dua kata balasan yang terketik kembali. Yah biasanya emang gitu sih, anak muda jaman sekarang suka ilang-ilangan. 


Mungkin itu hanya sedikit pengantar klise, yang semua orang juga pasti alamin kalo lagi iseng dan mungkin kangen sama siapapun itu.


Yang jelas, setelah aku membaca ulang pesan kita berdua, ternyata dibalik semua itu selalu kita sempatkan untuk mendoakan satu sama lain, meskipun doanya juga itu itu aja sih. 

"Semoga bisa segera ketemu ya mak.. 

"Semoga nanti ketemu ya nyan.. 

"Sehat selalu yaaa..

Ah bosan sekali.


----------------------------------


Mak, hari ini, sekitar jam 10 pagi aku mendengar kabar yang rasanya tidak ingin aku dengarkan. Maaf kalo aku langsung spontan share ke grup dan kontak yang memungkinkan untuk memberi kejelasan. Tanpa aku konfirmasi langsung ke nomor Whatsappmu. Tadinya aku mau langsung pencet tombol tilpun di nomormu, tapi aku takut.. takut kalau kabar itu ternyata memang benar adanya.


Dan satu jam setelahnya, melalui kabar Mas Dhana, ternyata mamak sudah tenang bahagia.


Mak aku pastikan semua yang pernah berinteraksi denganmu meyakini bahwa kebaikan dan ketulusanmu akan menjadi jalan terbaikmu. 


Mak, aku kehilangan.. benar-benar kehilangan 


Sudah, aku tak sanggup melanjutkan bercerita, tadinya mau mengenang semua jejak cerita kita berdua yang mungkin tidak begitu menarik ya mak. Tapi ternyata aku lebih memilih untuk mendoakanmu dalam diam dan menyimpan semua kisah bersama dalam keabadian.

Bertemu lagi nanti di Surga ya Mak.. 

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيْهِ رَٰجِعُونَ


Nur Indriyani Dhita Hapsari, 

Wafat di Tuban, 14 Mei 2024





Hari ini (12/05), Lembaha Solusi Halal PW ISNU Jawa Timur mengadakan halal bihalal sekaligus rapat koordinasi antar semua Pendamping Proses Produk Halal (P3H) dan fasilitator. Pada kegiatan tersebut juga serta mengundang kepala dan staff Kemenag Jawa Timur, satgas halal Jawa Timur, dan juga beberapa kepala dinas terkait. 


LSH PW ISNU Jawa Timur berhasil membersamai ribuan pelaku usaha dalam memperoleh sertifikat halal gratis melalui jalur self declare. Siti Nur Husnul Yusmiati, selaku direktur LSH PW ISNU Jawa Timur menyampaikan bahwa bersama dengan semua P3H dan fasilitator halal, lembaga ini akan bertekat penuh dalam mewujudkan Jawa Timur sebagai pusat halal Indonesia. 


"Jumlah pendamping yang dimiliki LSH PW ISNU Jawa Timur telah lebih dari 1800, sehingga sangat memungkinkan jika kami menjadi salah satu lembaga yang berkontribusi banyak pada program self declare kali ini," ucapnya.


Terlebih pada tanggal 04 Mei 2024, sesuai arahan BPJPH, semua pendamping halal serentak mengadakan Kick Off Sertifikasi Halal Desa Wisata di 272 titik seluruh kab/kota di Jawa Timur. Selain itu Bu Husnul juga memberi instruksi kepada seluruh pendamping untuk ikut serta aktif pada pendampingan wilayah sentra kuliner, kantin sekolah, dan foodcourt yang berada di desa, kecamatan dan kabupaten masing-masing. 


Sampai saat ini pendamping dari LSH PW ISNU Jawa Timur sudah berhasil mendampingi umkm mikro dalam pendaftaran sertifikasi halal dan telah mencapai sekitar 34rb sertifikat halal terbit. Sehingga dalam kesempatan kali ini, LSH PW ISNU Jawa Timur memberikan beberapa penghargaan (reward) kepada pendamping yang telah mencapai 1000, 500, dan 50 sertifikat halal yang sudah terbit per bulan Mei 2024. Terdapat sekitar 50 pendamping yang berhasil mendapatkan reward tersebut. Ini merupakan apresiasi dari LSH PW ISNU Jawa Timur kepada kami P3H. 


Reward ini sebagai penyemangat para pendamping agar selalu aktif dan bijak dalam mendampingi para pelaku usaha, survey lapangan, dan melakukan verifikasi serta validasi terhadap dokumen dan data yang akan diajukan pada pendaftaran sertifikasi halal jalur self declare.


Bu Husnul juga menyampaikan bahwa saat ini sistem sihalal sudah mengalami kemajuan yang pesat jika dibandingkan dengan proses pengajuan pada awal Sertifikat Halal Gratis (SEHATI) dibuka. Sehingga beliau berharap kerja dari para pendamping harus semakin semangat, tidak pernah lelah dalam proses pendampingan, ulet dan juga aktif. Meskipun kadang sistem mengalami down dan eror, tetapi hal tersebut sangat lumrah karena kadang terjadi maintenance dari internal BPJPH. 


Semoga melalui LSH PW ISNU Jawa Timur ini dapat membantu percepatan sertifikasi halal jalur self declare di Indonesia, khususnya di Jawa Timur. Sehingga Indonesia dapat menjadi salah satu pusat halal di dunia. 

 


Lembaga Solusi Halal PW ISNU Jawa Timur bersama dengan Disporapar dan Kemenag Kab. Sidoarjo mengadakan kegiatan Kick Off pendaftaran sertifikasi halal gratis serentak di 3000 desa wisata se-Indonesia (4/5). Hal tersebut sebagai bentuk tindak lanjut Surat Edaran Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI tentang sertifikasi halal produk makanan dan minuman untuk usaha pariwisata dan ekonomi kreatif. Serta sesuai dengan arahan pemerintah khususnya BPJPH Kementrian Agama dalam menyukseskan Wajib Halal Oktober (WHO) 2024.


Berlokasi di Gedung Delta Graha Lt.3 Setda Kab. Sidoarjo, kegiatan tersebut dihadiri oleh 100 pelaku UMKM Wisata dan Ekonomi Kreatif dari 18 kecamatan di Sidoarjo. Kegiatan tersebut dibuka oleh Asisten II Perencanaan dan Pembangunan Setda Kab. Sidoarjo, Bapak M. Mahmud, S.Sos, M.H, serta dihadiri oleh Bapak Yudhi Iriyanto, S.Sos, M.Si, selaku Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kab. Sidoarjo dan Ibu Vira Murti Krida Laksmi, S.STP, M.H, selaku Kepala Bidang Pariwisata yang memberikan beberapa sambutan sebelum proses pendampingan dimulai serta membersamai proses kegiatan kick off sampai akhir. Dari Kementrian Agama Kab. Sidoarjo turut hadir Bapak Farid Yusron, S.Sos., M.M selaku Kasi Penyelenggara Zakat dan Wakaf Kantor Kemenag Sidoarjo yang kemudian menjelaskan tentang urgensi dan tahap pengajuan sertifikasi halal. 


Sejumlah delapan Pendamping Proses Produk Halal dari LSH PW ISNU Jawa Timur berperan sebagai eksekutor pada pendaftaran sertifikasi halal secara on the spot di lokasi kegiatan. Ibu Vira menyampaikan bahwa kegiatan pendampingan ini tidak hanya untuk memberikan legalitas halal kepada para pelaku usaha, tetapi juga mendorong destinasi wisata di Indonesia khususnya di Kab. Sidoarjo sebagai destinasi yang Moslem Friendly Tourism dan Indonesian Moslem Travel Index.


Para pelaku usaha desa wisata sangat antusias mendengarkan segala arahan dan informasi yang disampaikan, sehingga mereka lebih memahami apa urgensi dari sertifikasi halal yang akan diperoleh nanti. Terdapat lebih dari 30 jenis produk yang didaftarkan pada kegiatan tersebut, meliputi bakery, keripik dan kerupuk, permen dan olahan cokelat, puding, olahan buah, minuman ringan, minuman tradisional, kue basah, bahkan tepung, sambal dan penyedap organik. Dimana semua kategori tersebut sesuai dengan Kepkaban No. 22 Tahun 2023 yang mengatur jenis-jenis produk yang wajib bersertifikasi halal pada 17 Oktober 2024. 


Bapak Farid Yusron, perwakilan dari Kemenag Kab. Sidoarjo sangat mendukung kegiatan kick off sertifikasi halal gratis untuk desa wisata. Mengingat Kab. Sidoarjo memiliki banyak tempat wisata yang tersebar di 18 kecamatan. Beliau berharap semua masyarakat khususnya di desa wisata yang memiliki usaha di bidang makanan dan minuman dapat bekerja sama dan memberi respon baik kepada tiap pendamping halal yang nantinya akan bertugas. 


"Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat menjadi langkah awal percepatan sertifikasi halal desa wisata di Indonesia, khususnya di Kab. Sidoarjo", pungkasnya.