Sertifikat Bahasa menjadi Syarat Mutlak Daftar LPDP
Halo Scho Hunter !
Kalo ngomong tentang Beasiswa, pasti udah gak asing denger sertifikat bahasa sebagai syarat utama seleksi administrasi. Dan ceritaku kali ini memutuskan untuk ikut tes TOEFL ITP tidak lain karena aku ingin daftar salah satu beasiswa bergengsi di Indonesia, yah beasiswa LPDP.
Butuh effort yang lebih buat dapetin score yang aku inginkan (karena dulu ngga pernah serius buat belajar bahasa asing, akhirnya sekarang menyesal :( jangan di contoh). Kalo jasa atau penyedia tes TOEFL sebenernya sangat banyak. Tapi pada saat itu aku mencari yang certified ETS, artinya dia dikeluarkan langsung dari Amerika Serikat. Menurutku sih paling aman emang ikut tes TOEFL ITP yang di keluarkan oleh ETS, karena kalian bakal dapat keuntungan yang lebih. Selain itu karena beasiswa LPDP syaratnya pakai sertifikat tersebut. Namun jika kalian mendaftar beasiswa dengan sertifikat bahasa asing yang tidak certified ETS, kalian bisa tes di beberapa lembaga yang menyediakan tes TOEFL jenis Proficiency. Harganya lebih murah, jenis soalnya juga lebih mudah ehehe.
Jika kalian belum tau jadwal penyelenggara tes TOEFL tersebut, kalian bisa klik "jadwal tes TOEFL ITP" di google, terus klik hasil paling atas (website IIEF) atau kalian bisa klik disini. Di halaman tersebut kalian bisa tau nomor telepon penyelenggara dan kapan akan dilaksanakan tes TOEFL ITP terdekat di kota kalian masing-masing.
Kuota tiap tes TOEFL ITP biasanya hanya 20 peserta, jika sudah penuh kalian akan di alihkan ke periode berikutnya. Selain itu score nya bisa keluar kurang lebih 14 hari kerja, jadi bagi kalian yang membutuhkan score cepat, pertimbangkanlah sebelum memilih tanggal tes. Agar score dapat keluar sebelum penutupan pendaftaran beasiswa.
Harga TOEFL ITP bervariasi. biasanya sekitar Rp.450.000-550.000. Persyaratan pendaftaran hanya mengisi formulir, identitas diri (KTP/SIM/Pasport), dan foto 3x4 (optional). Selain itu yang paling penting adalah belajar sebelum perang haha.
TOEFL ITP terdiri dari tiga bagian tes. Ada listening, sructure, dan reading. Mereka merupakan saudara yang tak dapat dipisahkan. Karena jika salah satu bernilai rendah, maka akan berpengaruh besar pada hasil akhir score yang kalian dapatkan :')
Untuk beasiswa LPDP, ada beberapa score minimum yang ditentukan bagi pendaftar:
Beasiswa Reguler Dalam Negeri
Magister : TOEFL ITP 500
Doktoral : TOEFL ITP 530
Beasiswa Afirmasi Dalam Negeri
Magister : TOEFL ITP 400
Doktoral : TOEFL ITP 450
Kuncinya kalian harus sering berlatih, agar tidak gugup dengan macam soal yang diberikan. Karena waktu yang diberikan pada saat tes akan terasa semakin cepat dari biasanya (padahal ya jumah menitnya normal haha grogi mungkin ya). Bahkan tiap pagi setelah sholat subuh aku selalu dengerin audio listening. Entah dari youtube, lagu yang berbahasa asing, bahkan sampai aku download film yang tanpa subtitle. Semua itu sengaja aku tekuni menjelang ikut tes TOEFL ITP.
Kalian harus mempersiapkan dengan matang. Mengikuti beberapa kali les salah satu usahaku sebelum memutuskan untuk mengikuti real test. Selain itu kalian juga bisa membeli buku latihan soal-soal TOEFL, agar kalian terbiasa dengan berbagai macam soal. Pengalaman pribadiku, aku sampai mengikuti tes TOEFL ITP sebanyak 4 kali, karena selalu gagal mendapatkan score yang menjadi target beasiswaku. Tapi jangan kuatir, jika kalian bersungguh-sungguh dan optimis, maka kalian akan mendapatkan score itu dengan mudah.
Tips pada saat pelaksanaan tes:
- Bawa persediaan alat tulis lebih dari satu
- Bawa persyaratan pada saat pendaftaran (identitas dan kuitansi pembayaran)
- Fokus pada saat listening, usahakan duduk di dekat sound agar pendengaran tidak terganggu)
- Manfaatkan waktu pada bagian structure dan reading untuk memaksimalkan jawaban. Karena pada saat itu aku dapat menyelesaikan reading lebih cepat, jadi sisa waktunya aku gunakan untuk melengkapi jawaban structure yang sudah aku beri tanda dan belum aku isi di lembar jawaban.
- Tips mengerjakan reading, baca dulu soalnya baru memahami bacaannya, dari hal kecil tersebut aku dapat menyelesaikan reading lebih cepat dari waktu yang di sediakan.
Sekian dulu pengalamanku sebagai score hunter haha, semoga bermanfaat !
Kalo ngomong tentang Beasiswa, pasti udah gak asing denger sertifikat bahasa sebagai syarat utama seleksi administrasi. Dan ceritaku kali ini memutuskan untuk ikut tes TOEFL ITP tidak lain karena aku ingin daftar salah satu beasiswa bergengsi di Indonesia, yah beasiswa LPDP.
Butuh effort yang lebih buat dapetin score yang aku inginkan (karena dulu ngga pernah serius buat belajar bahasa asing, akhirnya sekarang menyesal :( jangan di contoh). Kalo jasa atau penyedia tes TOEFL sebenernya sangat banyak. Tapi pada saat itu aku mencari yang certified ETS, artinya dia dikeluarkan langsung dari Amerika Serikat. Menurutku sih paling aman emang ikut tes TOEFL ITP yang di keluarkan oleh ETS, karena kalian bakal dapat keuntungan yang lebih. Selain itu karena beasiswa LPDP syaratnya pakai sertifikat tersebut. Namun jika kalian mendaftar beasiswa dengan sertifikat bahasa asing yang tidak certified ETS, kalian bisa tes di beberapa lembaga yang menyediakan tes TOEFL jenis Proficiency. Harganya lebih murah, jenis soalnya juga lebih mudah ehehe.
Jika kalian belum tau jadwal penyelenggara tes TOEFL tersebut, kalian bisa klik "jadwal tes TOEFL ITP" di google, terus klik hasil paling atas (website IIEF) atau kalian bisa klik disini. Di halaman tersebut kalian bisa tau nomor telepon penyelenggara dan kapan akan dilaksanakan tes TOEFL ITP terdekat di kota kalian masing-masing.
Kuota tiap tes TOEFL ITP biasanya hanya 20 peserta, jika sudah penuh kalian akan di alihkan ke periode berikutnya. Selain itu score nya bisa keluar kurang lebih 14 hari kerja, jadi bagi kalian yang membutuhkan score cepat, pertimbangkanlah sebelum memilih tanggal tes. Agar score dapat keluar sebelum penutupan pendaftaran beasiswa.
Harga TOEFL ITP bervariasi. biasanya sekitar Rp.450.000-550.000. Persyaratan pendaftaran hanya mengisi formulir, identitas diri (KTP/SIM/Pasport), dan foto 3x4 (optional). Selain itu yang paling penting adalah belajar sebelum perang haha.
TOEFL ITP terdiri dari tiga bagian tes. Ada listening, sructure, dan reading. Mereka merupakan saudara yang tak dapat dipisahkan. Karena jika salah satu bernilai rendah, maka akan berpengaruh besar pada hasil akhir score yang kalian dapatkan :')
Untuk beasiswa LPDP, ada beberapa score minimum yang ditentukan bagi pendaftar:
Beasiswa Reguler Dalam Negeri
Magister : TOEFL ITP 500
Doktoral : TOEFL ITP 530
Beasiswa Afirmasi Dalam Negeri
Magister : TOEFL ITP 400
Doktoral : TOEFL ITP 450
Kuncinya kalian harus sering berlatih, agar tidak gugup dengan macam soal yang diberikan. Karena waktu yang diberikan pada saat tes akan terasa semakin cepat dari biasanya (padahal ya jumah menitnya normal haha grogi mungkin ya). Bahkan tiap pagi setelah sholat subuh aku selalu dengerin audio listening. Entah dari youtube, lagu yang berbahasa asing, bahkan sampai aku download film yang tanpa subtitle. Semua itu sengaja aku tekuni menjelang ikut tes TOEFL ITP.
Kalian harus mempersiapkan dengan matang. Mengikuti beberapa kali les salah satu usahaku sebelum memutuskan untuk mengikuti real test. Selain itu kalian juga bisa membeli buku latihan soal-soal TOEFL, agar kalian terbiasa dengan berbagai macam soal. Pengalaman pribadiku, aku sampai mengikuti tes TOEFL ITP sebanyak 4 kali, karena selalu gagal mendapatkan score yang menjadi target beasiswaku. Tapi jangan kuatir, jika kalian bersungguh-sungguh dan optimis, maka kalian akan mendapatkan score itu dengan mudah.
Tips pada saat pelaksanaan tes:
- Bawa persediaan alat tulis lebih dari satu
- Bawa persyaratan pada saat pendaftaran (identitas dan kuitansi pembayaran)
- Fokus pada saat listening, usahakan duduk di dekat sound agar pendengaran tidak terganggu)
- Manfaatkan waktu pada bagian structure dan reading untuk memaksimalkan jawaban. Karena pada saat itu aku dapat menyelesaikan reading lebih cepat, jadi sisa waktunya aku gunakan untuk melengkapi jawaban structure yang sudah aku beri tanda dan belum aku isi di lembar jawaban.
- Tips mengerjakan reading, baca dulu soalnya baru memahami bacaannya, dari hal kecil tersebut aku dapat menyelesaikan reading lebih cepat dari waktu yang di sediakan.
Sekian dulu pengalamanku sebagai score hunter haha, semoga bermanfaat !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar